Langsung ke konten utama

cenat cenut laboratorium

lab biokim kelompokQ ^_^
nda terasa, sudah hampir lima bulan kuliah.....
hmm
ternyata kuliah itu begini toh...
hal yang paling nyita waktu itu.... lab biokim...
yang pertama 
tugas pendahuluannya alias TPx yang super duper keren !
knp keren ? karena TPx pake mesin ketik... (dubrak..)
belum lagi kalo kita mo masuk lab harus antre n dengar nama pas absen,
telat dikit dimarai ma asisten...
nah pas masug lab masi ada rintangan yang harus dilewati 
yaitu....... Respon...
responnya seperti lab lain, 
tentang pengetahuan dasar mengenai uji yang akan dilakukan 
alat dan bahan yang akan dipakai...
prosedur kerja uji...
dan analisis hasil yang kira-kira akan diperoleh...
beh... mantab banget  ni lab...
nah  ! kalo dah masuk lab + lulus respon,
untuk sementara posisi dalam keadaan aman...(ingat, untuk sementara!!!)
setelah lab, terkadang ada tuh yang namanya respon hasil....
alias kita ditanya-tanya lagi mengenai hasil yang diperoleh....
tapi biasanya juga nda ada respon yang macam itu...
temanku lagi ngamatin ozason
nah, setelah lab,
ininih hal yang paling memberatkan....
yaitu laporan....
haaaaaaaaaaah !
enak kalo laporannya kek laporan lab pas SMA
nah ini ?!
formatnya ajje, behhh, ribet !!
tapi setelah paham buatnya...
yah bise aje tuh susun laporannya....
nah setelah susun laporannya...
harus siap mental n fisik...
alnya laporan yang dah jadi nda langsung diterima trus dapet nilai....
melainkan di pantul-pantul dulu ma asisiten...(kalo laporannya emang salah)
setelah di pantul-pantul beberapa kali...
baru deh, dapat yang namanya ACC+ 
rasanya dapet ACC+ tuh.... 
beh... kayak terbang ke langit ke tujuh (ngek, lebay)
intinya dah ACC+ langsung lega n langsung bisa nafas... (hahahaha)
tapi stelah lab kelar semua....
ada lagi satu hal yang buat pusing !!!
yaitu UJIAN LAB
alhamdulillah... ujian lab biokim ku dah kulewati dengan Baik...
dan saya optimis dengan hasilnya 
memuaskan ...
I hope !





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Borobudur warisan bersejarah

Nah ini nih ! Warisan bersejarah yang patut dilestarikan. Nenek moyang kita ternyata mempunyai peradaban yang tinggi,ini terbukti. Dengan adanya peninggalan-peninggalan bersejarah, antara lain bangunan-bagunan, benda-benda,perhiasan, dan karya sastra. Kita patut bangga mempunyai peninggalan sejarah yang tidak dimiliki oleh negara lain, contoh yaitu Candi. Candi Borobudur dan Prambanan merupakan contoh kecil paninggalan sejarah yang bernilai luhur terkenal sejagad raya. Bayangkan saja, tahun 800-an bukan zaman orang mengenal teknologi secanggih saat ini, tetapi nenek moyang kita mampu membuat bangunan semegah candi borobudur, lalu bagaimana cara pembuatannya ? siapa yang memiliki gagasan membuat candi semegah itu ?, dan untuk apa mereka mendirikan candi semegah itu ?. tentunya pertanyaan itu sangatlah universal bagi kita namun jawaban dari pertanyaan itu belum tentu diketahui oleh khalayak.  Menurut catatan sejarah, candi dibangun untutuk memuliakan raja atau keluarga kerajaan ...

Mie Wortel alternatif KVA

Masalah gizi utama di Indonesia masih tetap didominasi oleh masalah gizi kurang yaitu kurang energi protein (KKP), kurang vitamin A (KVA), gangguan akibat kekurangan Iodium (GAKI), dan anemia zat besi. salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk  menaggulangi masalah gizi kurang adalah dengan menyediakan bahan makanan yang kaya akan zat gizi tertentu sesuai dengan masalah gizi yang dialami. Tersedianya aneka sayuran yang kaya akan sumbervitamin A, seharusnya akan dapat mengatasi masalah gizi kurang khususnya Kekurangan Vitamin A (KVA). namun kenyataan masalah KVA masih tetap tinggi dan bahkan meningkat sejak terjadinya krisis moneter melanda Indonesia. beberapa data menujukkan hampir 10 juta balita menderita KVA subklinis dan 60.000 di antaranya disertai bercak bitot yang terancam kebutaan. salah satu penyebabnya tidak terpenuhinya kebutuhan akan vitamin A adalah karena kurangnya konsumsi bahan makanan yang mengandun vitamin A, bisa juga karena tidak disukainya makanan sumber vita...

Merintis Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Papua

Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Somografi, perbatasan Papua Letak geografis dan belum terbukanya akses jalan menyebabkan kampung Somografi sedikit terbelakang dibanding kampung lain. Guru Gody bersama murid SD YPPK Akarinda Somografi, Carlos dan Hasan  Semangat dari Pak   Gaudif Fridus Usna’at , atau yang akrab disapa Guru Gody, pengajar di  SD YPPK Akarinda Somografi membuat Tim Nusantara Sehat Puskesmas Ubrub berinisiatif mengumpulkan buku sebagai media informasi edukasi bagi anak-anak. Awalnya kami mengumpulkan buku-buku bacaan dari kerabat dan teman-teman, sampai pada akhirnya dr. Lilis Sinambela menemukan akun BUP (Buku Untuk Papua), mendapatkan kontak foundernya, Dayu Rifanto, atau yang hangat disapa Mas Dayu, yang ternyata berasal dari Nabire Papua, lalu kerjasama pun terjalin untuk mendirikan rumah baca. Melalui Buku Untuk Papua, kampanye donasi yang dibuka di situs kitabisa.com memperoleh apresiasi tinggi dari donatur diseluruh Indonesia. Ha...