Langsung ke konten utama

Di Masa Pandemi

di masa pandemi ini,
untuk beberapa orang mungkin menjadi masa-masa yang sulit
tapi untuk beberapa orang juga mungkin menjadi momen untuk hal baru

aku sendiri melewatinya begitu berat diawal,
namun setelah balik lagi dan mencoba untuk merenungi
tetap selalu yang didapatkan adalah....
Kuasa Allah sungguh luar biasa

tetap hal yang selalu dikatakan pada akhirnya adalah
Ya, inilah hal terbaik yang Allah berikan.
terkadang memang begitu sulit dilalui disaat itu
namun setelah bertemu hal dikesudahan
maka akan tercipta syukur yang teramat

takjub dengan bagaimana kemudian takdir 1 orang berjalan,
bertalian dengan takdir orang lain
sinkron dengan beberapa orang,
terkoneksi satu dengan yang lain,
membentuk jaringan
dan cipta yang begitu mengesankan
itulah harmoni Tuhan

untuk masa sulit yang telah dilewati,
untuk masa sulit yang masih dijalani
mungkin tidaklah sulit,
kita saja yang membuat sulit
disebabkan ekspektasi yang begitu tinggi
cukup dilakoni,
jika tidak sesuai pengharapan
cukup diikhlaskan,
jika dirasa sulit
cukuplah sabar sebagai penolong

di masa pandemi ini,
semoga kita bisa mengambil pelajaran
bahwa Allah Maha Besar
dengan segala KuasaNya atas Bumi,
atas kita, dan segala yang terjadi
kita, manusia hanya bisa berencana,
sedangkan Allah lah yang kuasa atas semua
cukuplah kita mengejar RidhoNya,
maka apapun yang terjadi dan dialami
tentu menjadi mudah

di masa Pandemi ini
semoga kita bisa menjadi pembelajar yang baik
mengambil pelajaran
dan dapat melihat sisi positif dari hal negatif yang datang

semoga kita senantiasa dalam keridhoanNya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merintis Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Papua

Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Somografi, perbatasan Papua Letak geografis dan belum terbukanya akses jalan menyebabkan kampung Somografi sedikit terbelakang dibanding kampung lain. Guru Gody bersama murid SD YPPK Akarinda Somografi, Carlos dan Hasan  Semangat dari Pak   Gaudif Fridus Usna’at , atau yang akrab disapa Guru Gody, pengajar di  SD YPPK Akarinda Somografi membuat Tim Nusantara Sehat Puskesmas Ubrub berinisiatif mengumpulkan buku sebagai media informasi edukasi bagi anak-anak. Awalnya kami mengumpulkan buku-buku bacaan dari kerabat dan teman-teman, sampai pada akhirnya dr. Lilis Sinambela menemukan akun BUP (Buku Untuk Papua), mendapatkan kontak foundernya, Dayu Rifanto, atau yang hangat disapa Mas Dayu, yang ternyata berasal dari Nabire Papua, lalu kerjasama pun terjalin untuk mendirikan rumah baca. Melalui Buku Untuk Papua, kampanye donasi yang dibuka di situs kitabisa.com memperoleh apresiasi tinggi dari donatur diseluruh Indonesia. Ha...

Borobudur warisan bersejarah

Nah ini nih ! Warisan bersejarah yang patut dilestarikan. Nenek moyang kita ternyata mempunyai peradaban yang tinggi,ini terbukti. Dengan adanya peninggalan-peninggalan bersejarah, antara lain bangunan-bagunan, benda-benda,perhiasan, dan karya sastra. Kita patut bangga mempunyai peninggalan sejarah yang tidak dimiliki oleh negara lain, contoh yaitu Candi. Candi Borobudur dan Prambanan merupakan contoh kecil paninggalan sejarah yang bernilai luhur terkenal sejagad raya. Bayangkan saja, tahun 800-an bukan zaman orang mengenal teknologi secanggih saat ini, tetapi nenek moyang kita mampu membuat bangunan semegah candi borobudur, lalu bagaimana cara pembuatannya ? siapa yang memiliki gagasan membuat candi semegah itu ?, dan untuk apa mereka mendirikan candi semegah itu ?. tentunya pertanyaan itu sangatlah universal bagi kita namun jawaban dari pertanyaan itu belum tentu diketahui oleh khalayak.  Menurut catatan sejarah, candi dibangun untutuk memuliakan raja atau keluarga kerajaan ...

kita menua

bukankah kita menua dengan mimpi dan cita di hari kemarin, entah itu masih berupa cita dan mimpi atau telah berwujud nyata atau bahkan telah menjadi nestapa. masihkah tekejar mimpi itu, rasanya baru kemarin sore mimpi itu terucap, hari ini, haruskah mimpi itu pergi bersama muda yang telah diganti tua? rasanya baru kemarin sore mimpi itu terasa begitu dekat namun mengapa sampai kita menua, bahkan mimpi itu tak kunjung menghampiri? mungkin sore itu mimpi terucapkan, namun saat menantinya, ia sempat terlupakan terlupakan sejenak, bersama khilaf dan kebahagiaan sesaat yang sesat. kini di saat ingin kembali ke jalan mimpi, entah mengapa terasa begitu terlambat, bukan karena mimpi itu pergi jauh meninggalkan tapi karena langkah ini terlalu jauh melenceng. dulu, andai saja setelah mimpi kemarin sore itu terucap, dan  khilaf tak datang, tak meninggalkan fokus, mungkinkah mimpi itu lebih dekat dan selangkah lagi, kini, saat ini, masih adakah sesinggung mimipi kemarin ...