Langsung ke konten utama

what a special 20th cake

what a special cake !!

heeyy kalian, sebenarnya saya mau protes dengan yang satu ini, abiss gw ketinggalan sehhh... huhuhu
*peras air mata se sember* tapi g papalah asal hikmah seneng...

awalnya, kami ingin memberikan spcial gift buat hikmah tepat di saat acara kepenulisan yang diselenggarakan ma FLP, kado dari saya sudah di persiapkan jaoh jaoh hari dong pastinya... special green tart flanel... handmade boo.. unyuk bgt tauuukk,,
e.ehh berhubung semua pada sibuk di bulan maret nan ceria itu, jadilah saya, wiwie dan uchie yang memberikan kado buat hikmah di hari itu...

barulah beberapa hari kemudian, muth, ifha, n ame datang ke rumah hikmah untuk memebrikan kado tertunda buat hikmah, daaaaaan dibawakanlah special cake buat hikamh yang teerbuat dari keping2 coklat, wafer dan astor ala chef muth *kapan gw jg dibuatin ?* huuaaa pokoke kuenya cantikkk bangeeet !
unlimited 1 the special one! hohoho
bgini ni ceritanya pas mau seserahan kuenya, *gw jg diceritaain sih ma muth*
hari itu kan malamm yaaa, gelaaap bgt, trus gelagat mereka kek alien ala hantu bin maling begitu... dateng ke rumah hikmah,
nahh karena mereka datang dengan mengendap-endap, jadilah mereka disangka makhluk asing oleh anjing tetangga, daaaannnn anjing menggong-gong mereka tak berlalu, bertahan depan pagar hikmah, nyalain lilin di tengah angin malam yang bandel, terussssss


Hikmah, Happy birthdayyy !!

*hiks-hiks jadi terharu membayangkannya... flashback dong! gw jg mw masuk neee!*
special gifts

piiisss *unyuk bgt*

"gw manis bgt" muth puji diri sendiri

mw k juga nyelipp

eh miring tuhh

ame sok manis, ifa lebih2, hikmah biasa aja *gw yg ngenes*

mereka seneng bgt #bikin tambah iri ajj#

muth, hikmah, n ifha

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merintis Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Papua

Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Somografi, perbatasan Papua Letak geografis dan belum terbukanya akses jalan menyebabkan kampung Somografi sedikit terbelakang dibanding kampung lain. Guru Gody bersama murid SD YPPK Akarinda Somografi, Carlos dan Hasan  Semangat dari Pak   Gaudif Fridus Usna’at , atau yang akrab disapa Guru Gody, pengajar di  SD YPPK Akarinda Somografi membuat Tim Nusantara Sehat Puskesmas Ubrub berinisiatif mengumpulkan buku sebagai media informasi edukasi bagi anak-anak. Awalnya kami mengumpulkan buku-buku bacaan dari kerabat dan teman-teman, sampai pada akhirnya dr. Lilis Sinambela menemukan akun BUP (Buku Untuk Papua), mendapatkan kontak foundernya, Dayu Rifanto, atau yang hangat disapa Mas Dayu, yang ternyata berasal dari Nabire Papua, lalu kerjasama pun terjalin untuk mendirikan rumah baca. Melalui Buku Untuk Papua, kampanye donasi yang dibuka di situs kitabisa.com memperoleh apresiasi tinggi dari donatur diseluruh Indonesia. Ha...

Borobudur warisan bersejarah

Nah ini nih ! Warisan bersejarah yang patut dilestarikan. Nenek moyang kita ternyata mempunyai peradaban yang tinggi,ini terbukti. Dengan adanya peninggalan-peninggalan bersejarah, antara lain bangunan-bagunan, benda-benda,perhiasan, dan karya sastra. Kita patut bangga mempunyai peninggalan sejarah yang tidak dimiliki oleh negara lain, contoh yaitu Candi. Candi Borobudur dan Prambanan merupakan contoh kecil paninggalan sejarah yang bernilai luhur terkenal sejagad raya. Bayangkan saja, tahun 800-an bukan zaman orang mengenal teknologi secanggih saat ini, tetapi nenek moyang kita mampu membuat bangunan semegah candi borobudur, lalu bagaimana cara pembuatannya ? siapa yang memiliki gagasan membuat candi semegah itu ?, dan untuk apa mereka mendirikan candi semegah itu ?. tentunya pertanyaan itu sangatlah universal bagi kita namun jawaban dari pertanyaan itu belum tentu diketahui oleh khalayak.  Menurut catatan sejarah, candi dibangun untutuk memuliakan raja atau keluarga kerajaan ...

kita menua

bukankah kita menua dengan mimpi dan cita di hari kemarin, entah itu masih berupa cita dan mimpi atau telah berwujud nyata atau bahkan telah menjadi nestapa. masihkah tekejar mimpi itu, rasanya baru kemarin sore mimpi itu terucap, hari ini, haruskah mimpi itu pergi bersama muda yang telah diganti tua? rasanya baru kemarin sore mimpi itu terasa begitu dekat namun mengapa sampai kita menua, bahkan mimpi itu tak kunjung menghampiri? mungkin sore itu mimpi terucapkan, namun saat menantinya, ia sempat terlupakan terlupakan sejenak, bersama khilaf dan kebahagiaan sesaat yang sesat. kini di saat ingin kembali ke jalan mimpi, entah mengapa terasa begitu terlambat, bukan karena mimpi itu pergi jauh meninggalkan tapi karena langkah ini terlalu jauh melenceng. dulu, andai saja setelah mimpi kemarin sore itu terucap, dan  khilaf tak datang, tak meninggalkan fokus, mungkinkah mimpi itu lebih dekat dan selangkah lagi, kini, saat ini, masih adakah sesinggung mimipi kemarin ...