Langsung ke konten utama

Lucu deh surprise-nya di LOsari Beach !

hahaha..
*kalo flash back, rasanya mw ketawa mulu.. habis! waktu itu konyol bangett !

TKP surprise bwt ifha, adalah TKP paling romantis se-Makassar.
kenapa? karena surprisenya di Losari Beach, bo ! ecciye-ciye.. *colek ifha

kebetulan sekali, masa-masa itu kita entah kenapa cinta banget ma view losari beach, apalagi pake embel2 sunset ! sudah ! klepek-klepek deh..
berhubung kita mau lihat sunset, jadi kita satukanlah dengan surprise ifha...
begini ceritanya~
aku n hikmah berangkat duluan ke pantai losari, berbekal mini cake dan lilin2 kecil bwt make a wish,
maunya sih kedatangan kita tidak diketahui oleh yang bersangkutan, tapi apa boleh buat, keminimalannya *maksabgt* pulsa, terjadilah miss komunikasi antara kami,
sambil menunggu kedatangan muth n ifha, kami foto-foto


setelah ber-sms-an pjg kali lebar, seperti muth menanyakana bgmn cakenya ? kita dibagian mana ? dia harus ke bagaina mana? menanyakan lagi lokasi kita dmn? sampai bilang kita harus sembunyi biar nda ketahuan lah! *pdhl di pantai losari bukan tempat maen petak umpet*
terus kita menimpali, dengan sesekali bertanya, kalian sudah dimana? pake baju apa ? sudah sampe apa belum ? kalo sudah sampe harus langsung ke depan huruf "PANTAI LOSARI"-lah
*siip banget g tuh ?
muth n ifha nyusul beberapa jam kemudian,
and then masuk inbox muth bahwa mereka sudah sampai dan duduk tepat di depan "LOSARI"
padahal biar tidak di sms juga kita sudah tahu.

dari kejauhan, setelah menancapkan lilin-lilin kecilnya di mini cake, aku dan hikmah kelabakan menyalakan lilin, karena angin di pantai sepoi-sepoi amboy nian *angin sialan!* sudah menyala mati lagi, menyala eh mati lagi,  nah akhirnya semua lilin menyala, tai baru beberapa centi kami berjalan tiba-tiba apinya dibawa angin pergi, *angin g atu diri* entah berapa kali kami harus megulangi hal bodoh itu, tapi tak kunjung berhasil.

kami memutuskan berjalan mendekat tepat dibelakang mereka supaya lilin yang kami nyalakan tidak mati di tengah jalan  aku memetik korek kayu beberapa kali yang  tak kunjung menyala, ngegemesin banget sih anginnya !!!
tapi betapa kagetnya saya ketika gerombolan orang yang berada diantara kami dan ifha pergi, tepatlah kami berada dibelakang ifha n muth tanpa penghalang, lalu datang lagi 2 wanita dewasa, jadilah dia hijb kami. "mba tunggu sebentar di situ yah !" mintaku agar 2 wanita itu nda kemana-mana, untunglah meraka mengerti.
 ifha sempat menoleh kebelakang, pandangannya menerawang, aku takut dia melihat kami, tapi untunglah muth mampu mengalihkan perhatian ifha.
and then datanglah seorang anak pedagang asongan, mungkin dia kasian banget sama kita,
dia mengusulkna untuk membantu, diamnyalakan lilin, aku dan hikmah menlindungi lilin dengan melingkarkan kedua telapak tangan kami, membentuk benteng pertahanan melawan angin.. *HAHAHA

akhirnya lilin pun menyala, tidak lupa kami berterima kasih kepada anak asongan dan 2 wanita itu.
#its to show!#
ifhaaaa, Happy birthday  ! happy birthday ifha! ifhaaa!
angin dan ifha meniup lilin, saking hebohnya kami, orang lain yang melihat ikut menyoraki "happy birthday" "tiup lilinnya" atau hanya berteriak "yeeee!!" tapi itu buatku sangat membantu.
acara tidak sampai disini, anak-anak di panatai itu berlari ke arah kami, ada yang meminta kue-lah *enak saja!* minta lilinlah, ada uga yang dengan kasar berusaha mengambil kuenya, hampi saja rusak!.
kami pun memberikan lilinnya *yah-sayang-banget* tapi anak-anak itu masih menyerbu, kami berlari, mereka menegejar. lalu hikmah dengan tegas menegur mereka. Good Job, Hikmah!.

usil bgt!
hikmah, ifha n muth

unyuk-unyuk bgt yaa

kompak bgt !

lucu deh!

setelah itu, kami naik perahu bebek.  asyikkk. my 1st time.
lalu kami sholat maghrib di mesjid nan cantik di dekat hotel aryaduta.
saatnya berubah! sailor moon! hahah

 thats little surprise buat ifha, with wishes cake and little candle, without special gift i think...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merintis Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Papua

Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Somografi, perbatasan Papua Letak geografis dan belum terbukanya akses jalan menyebabkan kampung Somografi sedikit terbelakang dibanding kampung lain. Guru Gody bersama murid SD YPPK Akarinda Somografi, Carlos dan Hasan  Semangat dari Pak   Gaudif Fridus Usna’at , atau yang akrab disapa Guru Gody, pengajar di  SD YPPK Akarinda Somografi membuat Tim Nusantara Sehat Puskesmas Ubrub berinisiatif mengumpulkan buku sebagai media informasi edukasi bagi anak-anak. Awalnya kami mengumpulkan buku-buku bacaan dari kerabat dan teman-teman, sampai pada akhirnya dr. Lilis Sinambela menemukan akun BUP (Buku Untuk Papua), mendapatkan kontak foundernya, Dayu Rifanto, atau yang hangat disapa Mas Dayu, yang ternyata berasal dari Nabire Papua, lalu kerjasama pun terjalin untuk mendirikan rumah baca. Melalui Buku Untuk Papua, kampanye donasi yang dibuka di situs kitabisa.com memperoleh apresiasi tinggi dari donatur diseluruh Indonesia. Ha...

Borobudur warisan bersejarah

Nah ini nih ! Warisan bersejarah yang patut dilestarikan. Nenek moyang kita ternyata mempunyai peradaban yang tinggi,ini terbukti. Dengan adanya peninggalan-peninggalan bersejarah, antara lain bangunan-bagunan, benda-benda,perhiasan, dan karya sastra. Kita patut bangga mempunyai peninggalan sejarah yang tidak dimiliki oleh negara lain, contoh yaitu Candi. Candi Borobudur dan Prambanan merupakan contoh kecil paninggalan sejarah yang bernilai luhur terkenal sejagad raya. Bayangkan saja, tahun 800-an bukan zaman orang mengenal teknologi secanggih saat ini, tetapi nenek moyang kita mampu membuat bangunan semegah candi borobudur, lalu bagaimana cara pembuatannya ? siapa yang memiliki gagasan membuat candi semegah itu ?, dan untuk apa mereka mendirikan candi semegah itu ?. tentunya pertanyaan itu sangatlah universal bagi kita namun jawaban dari pertanyaan itu belum tentu diketahui oleh khalayak.  Menurut catatan sejarah, candi dibangun untutuk memuliakan raja atau keluarga kerajaan ...

kita menua

bukankah kita menua dengan mimpi dan cita di hari kemarin, entah itu masih berupa cita dan mimpi atau telah berwujud nyata atau bahkan telah menjadi nestapa. masihkah tekejar mimpi itu, rasanya baru kemarin sore mimpi itu terucap, hari ini, haruskah mimpi itu pergi bersama muda yang telah diganti tua? rasanya baru kemarin sore mimpi itu terasa begitu dekat namun mengapa sampai kita menua, bahkan mimpi itu tak kunjung menghampiri? mungkin sore itu mimpi terucapkan, namun saat menantinya, ia sempat terlupakan terlupakan sejenak, bersama khilaf dan kebahagiaan sesaat yang sesat. kini di saat ingin kembali ke jalan mimpi, entah mengapa terasa begitu terlambat, bukan karena mimpi itu pergi jauh meninggalkan tapi karena langkah ini terlalu jauh melenceng. dulu, andai saja setelah mimpi kemarin sore itu terucap, dan  khilaf tak datang, tak meninggalkan fokus, mungkinkah mimpi itu lebih dekat dan selangkah lagi, kini, saat ini, masih adakah sesinggung mimipi kemarin ...