Langsung ke konten utama

Start again!

Seandainya aku punya pembaca alias follower tetap di blog. Mereka pasti akan protes keras. Mengapa saya membuat blog lalu membuangnya begitu saja alias tidak membuat postingan baru berbulan-bulan lamanya.
Ibarat rumah, mungkin blog ku ini sdh seperti rumah hantu. Tak berpenghuni.
Dalam hal ini saya ingin menggunakan asas praduga takbersalah atas tuntutan blog ini.

Jangan salahkan saya! Salahkan era ini yang menghadirkan instagram sebagai jejaring sosial yang sempat mengalihkan duniaku. Bahkan 12 jam non stop bisa ku habiskan hanya berdua dengannya -Instagram. Instagram membuaiku dengan beribu gambar indah, memanjakan mataku dengan eksotisme dunia. Membuatku bermimpi dan berangan angan memiliki atau menginjakkan kaki disana. Dengan koneksi lambat pun aku bisa share foto. Mengomentari berbagai hal. Instagram bukan sekedar bertukar kata dan berkoar koar, tapi menyuguhkan visualisasi yang nyata 2 dimensi. Indah! Namun tidak cukup untuk membuatmu tahu lebih banyak.
Blog, maaf ! Kemarin aku selingkuh, hari ini aku minta izin Poligami. Would u?
Mulai hari ini aku akan mulai menulis lagi. Ini bukan gombalan buaya darat atau janji politisi. Ini aku yang berkata.
Bukankah aku telah banyak bercerita padamu? Jadi, paling tidak kau sudah mengenalku lewat ceritaku, bukan?
So, I start again !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merintis Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Papua

Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Somografi, perbatasan Papua Letak geografis dan belum terbukanya akses jalan menyebabkan kampung Somografi sedikit terbelakang dibanding kampung lain. Guru Gody bersama murid SD YPPK Akarinda Somografi, Carlos dan Hasan  Semangat dari Pak   Gaudif Fridus Usna’at , atau yang akrab disapa Guru Gody, pengajar di  SD YPPK Akarinda Somografi membuat Tim Nusantara Sehat Puskesmas Ubrub berinisiatif mengumpulkan buku sebagai media informasi edukasi bagi anak-anak. Awalnya kami mengumpulkan buku-buku bacaan dari kerabat dan teman-teman, sampai pada akhirnya dr. Lilis Sinambela menemukan akun BUP (Buku Untuk Papua), mendapatkan kontak foundernya, Dayu Rifanto, atau yang hangat disapa Mas Dayu, yang ternyata berasal dari Nabire Papua, lalu kerjasama pun terjalin untuk mendirikan rumah baca. Melalui Buku Untuk Papua, kampanye donasi yang dibuka di situs kitabisa.com memperoleh apresiasi tinggi dari donatur diseluruh Indonesia. Ha...

Di Masa Pandemi

di masa pandemi ini, untuk beberapa orang mungkin menjadi masa-masa yang sulit tapi untuk beberapa orang juga mungkin menjadi momen untuk hal baru aku sendiri melewatinya begitu berat diawal, namun setelah balik lagi dan mencoba untuk merenungi tetap selalu yang didapatkan adalah.... Kuasa Allah sungguh luar biasa tetap hal yang selalu dikatakan pada akhirnya adalah Ya, inilah hal terbaik yang Allah berikan. terkadang memang begitu sulit dilalui disaat itu namun setelah bertemu hal dikesudahan maka akan tercipta syukur yang teramat takjub dengan bagaimana kemudian takdir 1 orang berjalan, bertalian dengan takdir orang lain sinkron dengan beberapa orang, terkoneksi satu dengan yang lain, membentuk jaringan dan cipta yang begitu mengesankan itulah harmoni Tuhan untuk masa sulit yang telah dilewati, untuk masa sulit yang masih dijalani mungkin tidaklah sulit, kita saja yang membuat sulit disebabkan ekspektasi yang begitu tinggi cukup dilakoni, jika tidak sesu...

Mie Wortel alternatif KVA

Masalah gizi utama di Indonesia masih tetap didominasi oleh masalah gizi kurang yaitu kurang energi protein (KKP), kurang vitamin A (KVA), gangguan akibat kekurangan Iodium (GAKI), dan anemia zat besi. salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk  menaggulangi masalah gizi kurang adalah dengan menyediakan bahan makanan yang kaya akan zat gizi tertentu sesuai dengan masalah gizi yang dialami. Tersedianya aneka sayuran yang kaya akan sumbervitamin A, seharusnya akan dapat mengatasi masalah gizi kurang khususnya Kekurangan Vitamin A (KVA). namun kenyataan masalah KVA masih tetap tinggi dan bahkan meningkat sejak terjadinya krisis moneter melanda Indonesia. beberapa data menujukkan hampir 10 juta balita menderita KVA subklinis dan 60.000 di antaranya disertai bercak bitot yang terancam kebutaan. salah satu penyebabnya tidak terpenuhinya kebutuhan akan vitamin A adalah karena kurangnya konsumsi bahan makanan yang mengandun vitamin A, bisa juga karena tidak disukainya makanan sumber vita...