bukankah kita menua
dengan mimpi dan cita di hari kemarin,
entah itu masih berupa cita dan mimpi
atau telah berwujud nyata atau bahkan telah menjadi nestapa.
masihkah tekejar mimpi itu,
rasanya baru kemarin sore mimpi itu terucap,
hari ini, haruskah mimpi itu pergi bersama muda yang telah diganti tua?
rasanya baru kemarin sore mimpi itu terasa begitu dekat
namun mengapa sampai kita menua, bahkan mimpi itu tak kunjung menghampiri?
mungkin sore itu mimpi terucapkan,
namun saat menantinya, ia sempat terlupakan
terlupakan sejenak, bersama khilaf dan kebahagiaan sesaat yang sesat.
kini di saat ingin kembali ke jalan mimpi,
entah mengapa terasa begitu terlambat,
bukan karena mimpi itu pergi jauh meninggalkan
tapi karena langkah ini terlalu jauh melenceng.
dulu, andai saja
setelah mimpi kemarin sore itu terucap,
dan khilaf tak datang, tak meninggalkan fokus,
mungkinkah mimpi itu lebih dekat dan selangkah lagi,
kini, saat ini,
masih adakah sesinggung mimipi kemarin sore itu,
masih dapatkah ?
sedangkan kita menua
Komentar
Posting Komentar