Langsung ke konten utama

"Everything And More" David Archuleta

You see a storm heading our way
You know the cold can make things delay, up here it can't do any harm.
The cracks show in the concrete jungle
Tear apart the weakest of hearts, up here you'll be safe in my arms.
Oh.

I know that you're feeling like we're only dreaming
Well don't look down 'cause this is real.

Like a satellite we're flying
Overhead where we see it all.
Nothing can touch us, we're everything and more.
There's no turning back from this point.
Reaching heights like never before.
Nothing can touch us, we're everything, we're everything and more.

Let's try holding each other, found a love to last forever.
Up here gives you wings to stay strong, ooh.
The air is pure that we're breathing.
We're something to believe in, 'cause I feel it's where we both belong.

I know that you're feeling like we're only dreaming
Well don't look down 'cause this is real.

Like a satellite we're flying
Overhead where we see it all.
Nothing can touch us, we're everything and more.
There's no turning back from this point.
Reaching heights like never before.
Nothing can touch us, we're everything, we're everything and more.

Trust me this is worth not falling back to Earth.
Everything and more is up here.

Like a satellite we're flying
Overhead where we see it all.
Nothing can touch us, we're everything and more.
There's no turning back from this point.
Reaching heights like never before.
Nothing can touch us, we're everything and more.

Nothing can touch us, we're everything, we're everything and more.
We're everything and more, hey.
telingaku lagi betah-betahnya dengar lagu ini,
jadi ya sudahlah,
iseng-iseng cari liriknya trus di post, agar kita bisa mendengar plus menyanyikannya bersama, 
bukan hanya aku, dan kau hanya melihatku mendengar atau kau hanya mendengarku menyanyikannya, 
tapi kita, bersama... 
lets singing with me guys !! ^<>^




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merintis Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Papua

Jendela Somografi, rumah baca anak-anak Somografi, perbatasan Papua Letak geografis dan belum terbukanya akses jalan menyebabkan kampung Somografi sedikit terbelakang dibanding kampung lain. Guru Gody bersama murid SD YPPK Akarinda Somografi, Carlos dan Hasan  Semangat dari Pak   Gaudif Fridus Usna’at , atau yang akrab disapa Guru Gody, pengajar di  SD YPPK Akarinda Somografi membuat Tim Nusantara Sehat Puskesmas Ubrub berinisiatif mengumpulkan buku sebagai media informasi edukasi bagi anak-anak. Awalnya kami mengumpulkan buku-buku bacaan dari kerabat dan teman-teman, sampai pada akhirnya dr. Lilis Sinambela menemukan akun BUP (Buku Untuk Papua), mendapatkan kontak foundernya, Dayu Rifanto, atau yang hangat disapa Mas Dayu, yang ternyata berasal dari Nabire Papua, lalu kerjasama pun terjalin untuk mendirikan rumah baca. Melalui Buku Untuk Papua, kampanye donasi yang dibuka di situs kitabisa.com memperoleh apresiasi tinggi dari donatur diseluruh Indonesia. Ha...

Borobudur warisan bersejarah

Nah ini nih ! Warisan bersejarah yang patut dilestarikan. Nenek moyang kita ternyata mempunyai peradaban yang tinggi,ini terbukti. Dengan adanya peninggalan-peninggalan bersejarah, antara lain bangunan-bagunan, benda-benda,perhiasan, dan karya sastra. Kita patut bangga mempunyai peninggalan sejarah yang tidak dimiliki oleh negara lain, contoh yaitu Candi. Candi Borobudur dan Prambanan merupakan contoh kecil paninggalan sejarah yang bernilai luhur terkenal sejagad raya. Bayangkan saja, tahun 800-an bukan zaman orang mengenal teknologi secanggih saat ini, tetapi nenek moyang kita mampu membuat bangunan semegah candi borobudur, lalu bagaimana cara pembuatannya ? siapa yang memiliki gagasan membuat candi semegah itu ?, dan untuk apa mereka mendirikan candi semegah itu ?. tentunya pertanyaan itu sangatlah universal bagi kita namun jawaban dari pertanyaan itu belum tentu diketahui oleh khalayak.  Menurut catatan sejarah, candi dibangun untutuk memuliakan raja atau keluarga kerajaan ...

kita menua

bukankah kita menua dengan mimpi dan cita di hari kemarin, entah itu masih berupa cita dan mimpi atau telah berwujud nyata atau bahkan telah menjadi nestapa. masihkah tekejar mimpi itu, rasanya baru kemarin sore mimpi itu terucap, hari ini, haruskah mimpi itu pergi bersama muda yang telah diganti tua? rasanya baru kemarin sore mimpi itu terasa begitu dekat namun mengapa sampai kita menua, bahkan mimpi itu tak kunjung menghampiri? mungkin sore itu mimpi terucapkan, namun saat menantinya, ia sempat terlupakan terlupakan sejenak, bersama khilaf dan kebahagiaan sesaat yang sesat. kini di saat ingin kembali ke jalan mimpi, entah mengapa terasa begitu terlambat, bukan karena mimpi itu pergi jauh meninggalkan tapi karena langkah ini terlalu jauh melenceng. dulu, andai saja setelah mimpi kemarin sore itu terucap, dan  khilaf tak datang, tak meninggalkan fokus, mungkinkah mimpi itu lebih dekat dan selangkah lagi, kini, saat ini, masih adakah sesinggung mimipi kemarin ...