Masalah gizi utama di Indonesia masih tetap didominasi oleh masalah gizi kurang yaitu kurang energi protein (KKP), kurang vitamin A (KVA), gangguan akibat kekurangan Iodium (GAKI), dan anemia zat besi.
salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menaggulangi masalah gizi kurang adalah dengan menyediakan bahan makanan yang kaya akan zat gizi tertentu sesuai dengan masalah gizi yang dialami.
Tersedianya aneka sayuran yang kaya akan sumbervitamin A, seharusnya akan dapat mengatasi masalah gizi kurang khususnya Kekurangan Vitamin A (KVA). namun kenyataan masalah KVA masih tetap tinggi dan bahkan meningkat sejak terjadinya krisis moneter melanda Indonesia. beberapa data menujukkan hampir 10 juta balita menderita KVA subklinis dan 60.000 di antaranya disertai bercak bitot yang terancam kebutaan.
salah satu penyebabnya tidak terpenuhinya kebutuhan akan vitamin A adalah karena kurangnya konsumsi bahan makanan yang mengandun vitamin A, bisa juga karena tidak disukainya makanan sumber vitamin A atau tidak terjangkaunya makanan sumber vitamin a yang sesuai selera.
Daya tarik makanan dipengaruhi oleh warna sebagai salah satu komponen dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam menjaga mutu pada pembuaan mie basah.
Hasil penelitian membuktikan bahwa penambahan wortel dalam mie basah sehingga menimbulkan perubahan rasa, warna, aroma dan tekstur mie memberi pengaruh positif terhadap konsumen. hal ini dapat mejadi salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan vitamin A sehingga dapat mengurangi jumlah KVA.
Disamping itu penambahan wartel mie basah dapat juga meningkatkan kadungan gizi pada mie antara lain kandungan beta karoten, protein, lemak karbohidrat, vitamin C, kalsium, fosfor zat besi dan serat. sehingga analisa penelitian dsimpulkan bahwa mie basah wortel adalah bahan makanan yang sangat potensial untuk dijadikan bahan makanan alternatif khususnya dalam upaya membantu mengatasi masalah Kekurangan Vitamin A.
hasil Penelitian lengkap dapat dilihat pada link ini: Jurnal Penelitian
Komentar
Posting Komentar